Senin, 04 Januari 2010

Ketetapan Hari Kebangkitan (2) Revisi

Ketetapan Hari Kebangkitan (2) Revisi
Senin, 29-September-2008, Penulis: Buletin Al Atsary, Cileungsi



Kaum Muslimin yang kami muliakan, pada bahasan sebelumnya kita telah membahas tentang kepastiannya Ba’ats (Hari kebangkitan setelah mati). Kali ini Insya Allah Ta’ala kita akan memaparkan secara ringkas bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang mengingkari hari kebangkitan.


BA’ATS ADALAH MENGEMBALIKAN JASAD YANG TELAH HANCUR DAN BUKAN PENCIPTAAN JASAD YANG BARU

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. dan bagi-Nyalah sifat yang Maha Tinggi di langit dan di bumi; dan dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"(QS Ar Rum:27)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Sebagaimana kami Telah memulai panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya"(QS Al Anbiya:104)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang Telah hancur luluh?Katakanlah: "Ia akan dihidupkan oleh Dzat yang menciptakannya kali yang pertama. dan Dia Maha mengetahui tentang segala makhluk."(QS Yasiin:78-79)

Didalam hadits qudsi Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Tidaklah penciptaan yang pertama lebih mudah bagiku dari mengembalikannya" (HR Bukhari 4973)

Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin ketika menjelaskan perkataan Ibnu Taimiyah: "Dikembalikan ruh-ruh kepada jasadnya": (ini) dalil bahwa Ba’ats itu adalah mengembalikan jasad yang pernah ada bukan menciptakan jasad yang baru (dan pengembalian jasad tersebut adalah) mengembalikan jasad yang telah punah dan berubah. karena jasad manusia berubah menjadi tanah, tulang manusia menjadi lapuk. Kemudian Allah Ta’ala menyatukan kembali tubuh yang telah bercerai tersebut hingga menjadi jasad yang sempurna kemudian dikembalikanlah semua ruh kepada jasad-jasadnya.adapun orang yang menyangka akan adanya penciptaan jasad yang baru, sangkaan ini adalah batil terbantahkan oleh Alqur’an dan sunnah serta akal.(Syarah Aqidah alwasithiyah karya Syaikh Muhammad al Utsaimin)


HUKUM ORANG ORANG YANG MENGINGKARI BA’ATS

Berkata Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab: Barang siapa yang mengingkari Ba’ats telah kafir,

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Bahkan, demi Robku, benar-benar kalian akan dibangkitkan, Kemudian akan diberitakan kepada kalian apa yang Telah kalian kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Ta’ala"(QS At Taghabun:7)

(Lihat Al Utsuluts Tsalatsah)

Berkata Syaikh Hafidzh Alhakamy: Dia (yakni orang yang mengingkari Ba’ats) telah kafir kepada Allah Ta’ala, kepada kitab-kitab dan para RasulNya (A’lamus sunnah manshurah:Hal96)


BANTAHAN KEPADA ORANG YANG MENGINGKARI BA’ATS

1. Masalah Ba’ats ini telah mutawatir (teramat banyak) penukilannya dari para nabi dan rasul didalam kitab-kitab yang Allah Ta’ala turunkan dan telah diterima oleh umat. Bagaimana kalian mengingkarinya tapi kalian menerima penukilan filosof dan pemikir yang menyimpang, padahal penukilan mereka tidaklah sampai derajat penukilan berita adanya Ba’ats, tidak dalam cara penyampaiannya ataupun kenyataan yang terjadi


2. Perkara Ba’ats telah dipersaksikan akal akan kemungkinannya, hal ini terbukti dari beberapa sisi:

a. Semua orang tidaklah mengingkari bahwa dia diciptakan (sebelumnya) dari tidak ada. Lalu Dzat yang menciptakannya menjadikan dari sesuatu yang tidak ada, (Maka alangkah mudahnya bagi)Yang Maha Kuasa untuk mengembalikannya sebaimana menciptakan dia dari tidak ada.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, Kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya"(QS Ar Rum:27)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Sebagaimana kami telah memulai panciptaan pertama begitulah kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti kami tepati; Sesungguhnya kamilah yang akan melaksanakannya" (QS Al Anbiya:104)


b. Semua manusia tidak mengingkari tentang besarnya penciptaan langit dan bumi, karena keduanya adalah makhluk yang besar dan indah bentuknya. Dzat yang telah menciptakan keduanya Maha kuasa untuk menciptakan manusia dan mengembalikan mereka (hidup) setelah matinya.

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak Mengetahui"(QS Ghafir:57)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah Ta’ala yang menciptakan langit dan bumi dengan tidak merasa payah dalam menciptakannya Maha Kuasa untuk menghidupkan orang-orang mati? Ya (bahkan) Sesungguhnya dia Maha Kuasa atas segala sesuatu".

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan tidaklah Dzat yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? benar, dia berkuasa. dan dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah ia"(QS Yasiin:81-82)

c. Semua orang yang punya penglihatan bisa menyaksikan tanah yang tandus tidak bisa menumbuhkan tanaman, ketika turun hujan menjadi subur dan tumbuh tanaman-tanaman diatasnya setelah (sebelumnya) mati. Maka Dzat yang telah menghidupkan tanah setelah matinya, maha kuasa untuk menghidupkan manusia yang sudah mati dan membangkitkannya.

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya dia Maha Kuasa atas segala sesuatu" (QS Fushilat:39)


3. Masalah Ba’ats ini telah dipersaksikan oleh indera dan kenyataan akan kemungkinannya, sebagaimana yang Allah Ta’ala kabarkan kepada kita adanya kejadian-kejadian yang pernah ada dihidupkannya makhluk setelah mati oleh Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) Telah roboh menutupi atapnya. dia berkata: "Bagaimana Allah Ta’ala menghidupkan kembali negeri Ini setelah hancur?" Maka Allah Ta’ala mematikan orang tersebut seratus tahun, Kemudian menghidupkannya kembali. Allah Ta’ala bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah Ta’ala berfirman: "Sebenarnya kamu Telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; Lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum berubah; dan Lihatlah keledai kamu (yang Telah menjadi tulang belulang); kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan kami bagi manusia; dan Lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, Kemudian kami menyusunnya kembali, Kemudian kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala Telah nyata kepadanya (bagaimana Allah Ta’ala menghidupkan yang Telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu."(QS Al Baqarah:259)




4. Hikmah menghendaki adanya Ba’ats setelah kematian, yaitu agar semua jiwa mendapatkan balasan apa yang telah dilakukannya. Kalaulah tidak ada Ba’ats niscaya diciptakannya manusia hanyalah sia-sia, tak ada nilainya dan tidak ada hikmahnya. Tidak ada perbedaan antara manusia dan hewan ternak dalam kehidupan ini.

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Apakah kalian mengira, bahwa Sesungguhnya kami menciptakan kalian secara main-main (sia-sia), dan bahwa kalian tidak akan dikembalikan kepada Kami?Maka Maha Tinggi Allah Ta’ala, raja yang Sebenarnya; tidak ada sesembahan yang haq selain Dia, Tuhan (yang mempunyai) 'Arsy yang mulia"(QS Al Mukminun:115-116)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Segungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri mendapatkan balasan apa yang telah dilakukannya"(QS Thaha:15)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Mereka bersumpah dengan nama Allah Ta’ala dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah Ta’ala tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah Ta’ala akan membangkitnya), suatu janji yang benar dari Allah Ta’ala, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui, Agar Allah Ta’ala menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta. Sesungguhnya perkataan kami terhadap sesuatu apabila kami menghendakinya, kami Hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", Maka jadilah ia"(QS An Nahl:38-40)

Allah Ta’ala berfirman (Artinya): "Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Bahkan, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, Kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang Telah kamu kerjakan." yang demikian itu adalah mudah bagi Allah Ta’ala"(QS At Taghabun:7)

(Diringkas dari syarah Utsuluts Tsalatsah karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin). Walhamdulillah.

(Disusun oleh Ust. Abdurrahman Mubarak)

Buletin Al Atsary Diterbitkan Oleh: Yayasan Riyadhul Jannah Cileungsi Pembina: Al Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak Pemimpin Redaksi: Abu Umair Qomar Sirkulasi Umum: AbuSufyan Hamzah Alamat Redaksi: Yayasan Riyadhul Jannah Jln.Raya Narogong Kp.Cikalagan RT 02/01 (Depan Pasar Baru Cileungsi) Berlangganan dan Info Kajian Umum Ahlussunnah Wal Jama’ah . Hubungi 08 567 133 567

Tidak ada komentar:

Posting Komentar